Kamis, 20 Desember 2012

Puisi "Pantai"


Kau merupakan anugerah yang begitu indah
Keindahanmu sangatlah mempesona
Kau dapat menarik perhatian setiap orang
Banyak orang dating kesana bersama

Pohon – pohon yang menjulang tinggi
Menari – nari mengikuti alunan angin
Daunnya melambai – lambai
Laksana sebuah tangan yang melambai

Ombak – ombak yang salin berkejaran
Seperti ingin menjadi seorang juara
Mereka berlomba untuk mencapai tujuan
Di tepian pantai menghempaskan dirinya

Butiran – butiran pasir yang banyak
Laksana butiran salju yang menutupi jalanan
Perahu – perahu yang berjajar di tepi pantai
Laksana seorang pasukan yang berbaris rapih

Sungguh indah pemandangannya
Dapat menghipnotis kita semua
Tak lain dan tak bukan
Semua ini ciptaaan Yang Maha Kuasa                                                                                                                                                                                                                         

Puisi "Negeriku"


Sungguh menyedihkan negeriku ini
Banyak bencana alam yang terjadi
Apakah ini kesalahan kami ?
Atau Tuhan sedang memperingati ?

Awalnya negeriku negeri yang subur
Penuh dengan pepohonan sana sini
Namun semuanya telah pupus
Karena tangan orang – orang jail
Paru – paru negeriku menjadi gundul
Tak dapat menahan air mengalir

Ingin ku ubah keadaan negeriku
Dengan semua kemampuan yang ku punya
Aku ingin negeriku seperti yang dulu
Subur makmur sedikit bencana
Namun kapan semuanya akan terwujud ?
Bila semua insan tak bertanggung jawab

Aku sebagai generasi muda
Mungkin tak dapat berbuat banyak
Aku akan terus berusaha
Agar negeriku tetap Berjaya

Puisi "Mengingatmu"


Ku selalu ingat
Namun kau tak pernah ingat
Ku selalu memikirkan
Tapi kau tak memikirkan

Apakah pernah terlintas dalam fikiranmu
Bahwa ku ada disini merindumu
Apakah ada niat dalam benakmu
Untuk memberi kabar kepadaku

Semuanya takan pernag terjadi
Dan sampai kapan pun takan terjadi
Mangapa ku selalu begini
Apa mungkin suratan takdirku begini?

Tak pernah di ingat dan di fikirkan
Hanyaku yang mengingat dan memikirkan
Tak perlu kau menegurku
Karena ku kan slalu sadar

Puisi "Penyesalan"


Ternyata selama ini ku hanya diselimuti oleh rasa takut saja
Semuanya hanya omong kosong belaka
Bodohnya diriku ini
Mudah saja mempercayai semua ucapan yang kau lontarkan padaku
Sekarang.. sekarang.. dan sekarang..
Sekarang ku sangat menyesali semua itu
Andai saja waktu dapat berputar kembali ke masa lalu
Takkan ku lakukan semua itu
Namun sayang waktu bergerak ke masa depan dan bukan ke masa lalu
Sekarang ku hanya bisa menyesali kesalahan yang pernah ku lakukan
Dan mencoba memperbaiki semua itu dengan tidak mudah percaya kepada ucapan yang hanya omong kosong belaka
Masa depanku masih panjang
Waktu masih terus berputar
Ku takan mundur hanya karena hal itu
Ku yakin ku pasti akan bahagia di kemudian hari
Takan ada yang bisa menghentikan semangatku ini
Masa lalu adalah sebuah sejarah
Saya hidup di masa sekarang
Dan masa depan adalah sebuah misteri

Puisi "Pacar Temanku"


Saat kau memperkenalkannya padaku
Hatiku merasakan ada yang berbeda
Tak pernah ku mengerti perasaanku
Ternyata ku jatuh hati padanya

Sekian lama kita berteman
Ingin rasanya ku miliki dirimu
Namun ku tak bisa mengungkap
Karena ku masih ragu

Tak pernah ku duga sebelumnya
Saat ku melihat kau bersamanya
Jalan bersama bergandeng tangan
Dengan sentuhan yang mesra

Sungguh hancurnya hati ini
Saat ku tau kau pacar temanku
Tak pernah kau ceritakan semua ini
Ternyata diriku tlah tertipu

Sungguh bodohnya diriku
Ku bisa suka pada pacar temanku
Namun apa daya perasaan ini
Semuanya tak dapat dibohongi